Minggu, 04 Oktober 2015

Mawar-Mawar Berduri



Mawar-Mawar Berduri
Oleh Agusta Prihantoro

Manakala sajak mampu berucap
Akan kusyairkan sebait pilu
Rasa yang teramat dalam
Hati terkoyak gelap mencekam
Akankah waktu kembali
Elakkan semua beban
Namun itu berlalu
Indah terkenang semua
Sampai saat ini kucoba mengerti
Raih makna dari setiap suka duka
Itulah belajar, itulah memaknai, itulah hakikat!

Apabila waktu berlalu kian mencepat
Namun hati masih terngiang hangat
Dalam bingkai sahabat
Apabila rindu datang mencekat
Yang mengalir di bawah nadir persaingan ketat
Akan daku kau ingat?
Nafikan semua egoisme sesaat
Inilah yang akan dikenang, sobat!

Pada syair kuhembuskan sebuah nafas permohonan
Akan sebuah rasa yang terpendam dalam
Mawar berduri tetap bermakna
Indahnya maaf-memaafkan
Titi purna, mugya antuk berkah Hyang Widdhi Wasa.


Semarang, 3 Oktober 2015
Agusta Prihantoro

Sumber Gambar: https://www.google.com/search?q=mawar+berduri&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0CAgQ_AUoAWoVChMIwtbo7LqoyAIVUUuOCh0bQQ1i&biw=1525&bih=734&dpr=0.9#imgrc=9V7CCw2t6gjR8M%3A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar